Kalau bukan diri kita, lalu siapa?

4:05 AM | Labels: , |

Kita adalah raja bagi seluruh anggota tubuh kita. Apa yang kita mau, suka atau tidak. Anggota tubuh kita akan menuruti apa kemauan kita. Walau mata sudah lelah, ingin tidur. Tapi bila kita tidak menghendaki, maka kita akan terantuk-antuk, mempertahankan agar tidak tidur. Suka-suka kita, maunya apa. Mau tidur-tiduran, mau bengong, nongkrong di pinggir jalan. Ngobrol ngalor ngidul. Kitalah yang mengaturnya. Bila kita sudah bertekad akan melakukan sesuatu, maka kita akan berusaha semaksimal mungkin untuk mencapainya, meskipun banyak halang rintang. Tapi bila kita sudah tidak ada keinginan, tiada yang akan mampu memaksa kita. Kitalah penentu, Allah telah memberikan kebebasan kepada makhluk-Nya. Allah berfirman : "demi jiwa serta penyempurnaan (ciptaan)nya. Maka Dia mengilhamkan kepadanya (jalan) kejahatan dan ketaqwaannya. Sungguh beruntung orang yang menyucikannya (jiwa itu), dan sungguh rugi orang yang mengotorinya." (QS. Asy-syams : 7 - 10) "Dan katakanlah: Kebenaran itu datangnya dari Rabbmu; maka barangsiapa yang ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan barangsiapa yang ingin (kafir) biarlah ia kafir. Sesungguhnya Kami telah sediakan bagi orang-orang zalim itu neraka, yang gejolaknya mengepung mereka. Dan jika mereka meminta minum, niscaya mereka akan diberi minum dengan air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan muka. Itulah minuman yang paling buruk dan tempat istirahat yang paling jelek. (QS. Al Kahfi:29) Perlu diingat, bahwa apa yang kita lakukan akan ada resikonya, ada balasannya. Lalu, akan kita apakan diri kita. Ingin bahagia hakiki atau kebahagiaan yang semu?

referensi : groups Tarbiyah Dzatiyah 14 April jam 23:35

0 comments:

Post a Comment